Akses Air Bersih (PT ASKES)


Air bersih adalah salah satu jenis sumberdaya berbasis air yang bermutu baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan aktivitas mereka sehari-hari termasuk diantaranya adalah sanitasi.
Untuk konsumsi air minum menurut departemen kesehatan, syarat-syarat air minum adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. (Sumber)


Brikut adalah persentase Rumah Tangga yang sudah mendapat akses Air Bersih dari PT Askes.


PMK NOMOR 82 TENTANG SISTEM INFORMASI MANAJEMEN RUMAH SAKIT


Dalam menjalankan fungsi pembinaan upaya kesehatan, Kementerian Kesehatan membutuhkan informasi yang handal, tepat, cepat dan terbarukan (up to date) untuk mendukung proses pengambilan keputusan dan penetapan kebijakan secara tepat. Sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan, Rumah Sakit sering mengalami kesulitan dalam pengelolaan informasi baik untuk kebutuhan internal maupun eksternal. sehingga perlu diupayakan peningkatan pengelolaan informasi yang efisien, cepat, mudah, akurat, murah, aman, terpadu dan akuntabel. Salah satu bentuk penerapannya melalui sistem pelayanan dengan memanfaatkan teknologi informasi melalui penggunaan sistem Sistem Informasi berbasis komputer. Sistem Informasi dapat dimanfaatkan untuk kegiatan pelayanan data dan informasi dengan lebih produktif, transparan, tertib, cepat, mudah, akurat, terpadu, aman dan efisien,
Berdasarkan hal tersebut di atas, Kementerian Kesehatan memandang perlunya membangun kerangka acuan kerja (framework) dan perangkat lunak (software) aplikasi sistem informasi Rumah Sakit yang bersifat sumber terbuka umum (open source generic) untuk Rumah Sakit di Indonesia. Dengan adanya software aplikasi open source generik ini diharapkan Rumah Sakit di Indonesia dapat menggunakan, mengembangkan, mengimplementasi dan memelihara sendiri. Sehingga akan terdapat keseragaman data yang dikirim kepada Kementerian Kesehatan.
Secara generik fungsi Rumah Sakit (menurut WHO tahun 1957), memberikan pelayanan kesehatan lengkap kepada masyarakat baik kuratif maupun rehabilitatif, dimana output layanannya menjangkau pelayanan keluarga dan lingkungan, Dengan demikian secara umum sistem informasi Rumah Sakit harus selaras dengan bisnis utama dari Rumah Sakit itu sendiri, terutama untuk informasi riwayat kesehatan pasien atau rekam medis (tentang indentitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang diberikan kepada pasien), informasi kegiatan operasional (termasuk informasi sumber daya manusia, material, alat kesehatan, penelitian serta bank data. Keberhasilan implementasi sistem informasi bukan hanya ditentukan oleh teknologi informasi tetapi juga oleh faktor lain, seperti proses bisnis, perubahan manajemen, tata kelola IT dan lain-lainnya. Karena itu bukan hanya teknologi tetapi juga kerangka kerja secara komprehensif sistem informasi Rumah Sakit.
Dalam proses bisnis terdapat dua proses yaitu : 1. Pelayanan Utama (Front Office) dan 2. Pelayanan Administrasi (Back Office) dimana pelayanan utama setiap Rumah Sakit memiliki prosedur yang unik (berbeda satu dengan lainnya), tetapi secara umum/generik memiliki prosedur pelayanan terintegrasi yang sama yaitu proses pendaftaran, proses rawat (jalan atau inap) dan proses pulang. Walaupun proses bisnis setiap Rumah Sakit unik tapi tetap terdapat proses umum, diantaranya perencanaan, pembelian/pengadaan, pemeliharaan stok/inventory, pengelolaan Aset, pengelolaan SDM, pengelolaan uang (hutang, piutang, kas, buku besar dan lainnya). Proses back office ini berhubungan/link dengan proses pada front office.
Dalam pemenuhan kebutuhan infrastruktur jaringan komputer kedepan bukan hanya untuk kebutuhan Sistem informasi RS saja, tetapi juga harus mampu digunakan untuk berbagai hal, seperti jalur telepon IP, CCTV, Intelegent Building, Medical Equipment dan lain-lain. Untuk memudahkan Kementerian Kesehatan mengolah data yang homogen, maka perlu dibuat arsitektur data yang baik, untuk mengakomodir kebutuhan informasi para pengguna. Beberapa aspek harus diperhatikan dalam membangun arsitektur data: Kodefikasi, Mapping, Standar pertukaran data antar aplikasi, Database. Arsitektur aplikasi merupakan gambaran arsitektur minimal dan variabel SIMRS yang dapat mengakomodir kebutuhan informasi.
Jadi SIMRS adalah suatu program aplikasi pengelolaan informasi di rumah sakit dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, dan membantu memberikan pertimbangan dalam pembuatan keputusan atau kebijakan 

Berikut resume isi PMK Nomor 82 tahun 2013 tentang sistem informasi manajemen rumah sakit dalam bentuk power point



Perkembangan Teknologi Web


Kelahiran Web Science didorong oleh pergerakan generasi Web dari Web 1.0 ke Web 3.0.Sejak diperkenalkan Web pada tahun 1990 oleh Tim Berners-Lee, perkembangan yang terjadi luar biasa.
Perbedaan utama dari setiap generasi adalah pada Web 1.0 masih bersifat read-only, pada Web 2.0 bergerak ke arah read-write,sedangkan pada Web 3.0 mengembangkan hubungan manusia ke manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin.
Pada Web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai, dengan semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan sebagainya. Tetapi kendala utama pada Web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit.
Web 3.0 mencoba menyempurnakan Web 2.0 dengan memberikan penekanan penelitian pada Semantic Web, Ontology, Web Service, Social Software, Folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian ini sangat memperhatikan ‘budaya’ sebuah komunitas terhadap kebutuhan akan sebuah data atau informasi.

A.      Web 1.0
Web 1.0 adalah merupakan teknologi web yang pertama kali digunakan dalam aplikasi world wide web, atau ada yang menyebut web 1.0. sebagai www itu sendiri yang banyak digunakan dalam situs web yang bersifat personal.
Beberapa ciri atau karakteristik web 1.0. adalah:
1.         Merupakan halaman web yang statis atau hanya berfungsi untuk menampilkan.
2.         Halaman masih didesain sebagai html murni, yang ‘hanya’ memungkinkan orang untuk melihat tanpa ada interaksi
3.         Biasanya hanya menyediakan semacam buku tamu online tapi tidak ada interaksi yang intens
4.         Masih menggunakan form-form yang dikirim melalui e-mail, sehingga komunikasi biasanya baru satu arah.

B.       Web 2.0
Web 2.0, adalah sebuah istilah yang dicetuskan pertama kali oleh O’Reilly Media pada tahun 2003, dan dipopulerkan pada konferensi web 2.0 pertama di tahun 2004, merujuk pada generasi yang dirasakan sebagai generasi kedua layanan berbasis web—seperti situs jaringan sosial, wiki, perangkat komunikasi, dan folksonomi—yang menekankan pada kolaborasi online dan berbagi antar pengguna. O’Reilly Media, dengan kolaborasinya bersama MediaLive International, menggunakan istilah ini sebagai judul untuk sejumlah seri konferensi, dan sejak 2004 beberapa pengembang dan pemasar telah mengadopsi ungkapan ini.
Walaupun kelihatannya istilah ini menunjukkan versi baru daripada web, istilah ini tidak mengacu kepada pembaruan kepada spesifikasi teknis World Wide Web, tetapi lebih kepada bagaimana cara si-pengembang sistem di dalam menggunakan platform web.
Mengacu pada Tim Oreilly, istilah Web 2.0 didefinisikan sebagai berikut: “Web 2.0 adalah sebuah revolusi bisnis di dalam industri komputer yang terjadi akibat pergerakan ke internet sebagai platform, dan suatu usaha untuk mengerti aturan-aturan agar sukses di platform tersebut. ”
Prinsip-prinsip Web 2.0
1.         Web sebagai platform
2.         Data sebagai pengendali utama
3.         Efek jaringan diciptakan oleh arsitektur partisipasi
4.         Inovasi dalam perakitan sistem serta situs disusun dengan menyatukan fitur dari pengembang yang terdistribusi dan independen (semacam model pengembangan “open source”)
5.         Model bisnis yang ringan, yang dikembangkan dengan gabungan isi dan layanan
6.         Akhir dari sikllus peluncuran (release cycle) perangkat lunak (perpetual beta)
7.         Mudah untuk digunakan dan diadopsi oleh user

C.      Perbedaan Web 1.0 dan Web 2.0
Yang menjadi kunci perbedaan dalam Web 1.0 dan Web 2.0 adalah keterbatasan pada Web 1.0 yang mengharuskan pengguna internet untuk datang ke dalam website tersebut dan melihat satu persatu konten di dalamnya. Sedangkan Web 2.0 memungkinkan pengguna internet dapat melihat konten suatu website tanpa harus berkunjung ke alamat situs yang bersangkutan. Selain itu, kemampuan Web 2.0 dalam melakukan aktivitas drag and drop, auto complete, chat, dan voice seperti layaknya aplikasi desktop, bahkan berlaku seperti sistem operasi, dengan menggunakan dukungan AJAX atau berbagai plug-in (API) yang ada di internet.
Hal tersebut akan merubah paradigma pengembang sofware dari distribusi produk menjadi distribusi layanan. Sedangkan karakter lainnya, kolaborasi dan partisipasi pengguna, ikut membantu memperkuat perbedaan pada Web 2.0. Suatu website dapat saja memasukkan beberapa bahkan tujuh karakter Web 2.0 di dalam situs yang dibangunnya. Semakin banyak karakter yang masuk ke dalam website tersebut, suatu situs akan mendekati Web 2.0.
Aplikasi Web 2.0 disajikan secara penuh dalam suatu web browser tanpa membutuhkan teknologi perangkat yang canggih dari sisi user. Tidak mengherankan bila suatu aplikasi (software) dapat diakses secara online tanpa harus menginstalnya terlebih dahulu. Software tersebut misalnya software pengolah kata (seperti MS Word) atau software pengolah angka (seperti MS Excel).
Suatu web 2.0 biasanya digunakan sebagai akhir dari siklus peluncuran produk software, mengilustrasikan setiap produsen software tidak lagi meluncurkan produknya dalam bentuk fisik. Karena web menjadi platform, pengguna cukup datang ke website untuk menjalankan aplikasi yang ingin mereka gunakan. Hasil dari pengembangan fitur di dalam software dapat langsung dirasakan oleh pengguna. Software tidak lagi dijual sebagai produk namun berupa layanan (service).

D.      Web 3.0
Hingga kemudian muncul era yang lebih baru lagi yaitu Web 3.0. Teknologi Web generasi ketiga yang pertama kali diperkenalkan tahun 2001 ini memiliki ciri-ciri umum seperti suggest, happen dan provide, dimana disini web seolah-olah sudah seperti kehidupan di alam nyata.
Web 3.0 sendiri juga merupakan sebuah realisasi dari pengembangan sistem kecerdasan buatan (artificial intelegence) untuk menciptakan global meta data yang dapat dimengerti oleh sistem, sehingga sistem dapat mengartikan kembali data tersebut kepada pengunjung dengan baik.
Saat ini adaptasi Web 3.0 mulai dikembangkan oleh beberapa perusahaan di dunia seperti secondlife, Google Co-Ops, bahkan di Indonesia sendiri juga sudah ada yang mulai mengembangkannya, yaitu Li’L Online (LILO) Community.
Dalam era web 3.0, pengembangan aspek sosial sebuah web mulai dipertimbangkan. Aspek sosial yang dimaksud, terutama adalah aspek interaksi. Bagaimana sebuah web dapat memberikan sebuah interaksi sesuai dengan kebutuhan informasi setiap pemakaianya, merupakan sebuah tantangan utama dikembangkannya versi Web 3.0 ini. Walaupun hanya bersifat virtual 3D, namun ternyata banyak yang mengharapkan perkembangan teknologi web ini dapat memenuhi kebutuhan setiap bidang informasi, bahkan setiap orang yang mengunjunginya.
Sebagai teknologi masa depan, Web 3.0 juga membutuhkan kecepatan akses Internet yang memadahi dan spesifikasi komputer yang tidak enteng, hal ini disebabkan tak lain karena teknologi ini secara visual berbasis 3D. Sedangkan seperti yang kita tahu biaya akses Internet dengan kecepatan tinggi di Indonesia ini masih terbilang mahal bagi masyarakat umum. Belum lagi jika dihitung dari biaya spesifikasi perangkat komputer yang dibutuhkan, mungkin masyarakat Indonesia yang ingin menikmati kecanggihan layanan berbasis teknologi Web 3.0 masih harus menarik nafas penjang. Namun karena Web 3.0 sendiri masih dalam pengembangan, seiring dengan berlalunya waktu sebagai masyarakat Indonesia kita masih bisa mengharapkan bahwa biaya komunikasi, dalam hal ini koneksi Internet kecepatan tinggi akan semakin murah nantinya, sehingga terjangkau bagi masyarakat luas.
Web era ini bisa dibilang sangat care dengan kebutuhan kita karena menyediakan apa saja yang kita butuhkan. Contoh sederhana, dengan dukungan teknologi 3-D animasi, kita bisa membuat profil avatar sesuai karakter kita kemudian melakukan aktivitas di dunia maya layaknya kehidupan sehari-hari kita di dunia nyata, mulai dari jalan-jalan, ke mall, ke book store, bercakap-cakap dengan teman lain, dsb. Kalau bisa disimpulkan, Web 3.0 adalah dunia virtual kita. Dia mampu memberi saran dan nasehat untuk kita disamping menyediakan apa yang kita butuhkan. Memang, ini menjadi salah satu keunikan dari Web 3.0 karena konsep dasar yang digunakannya adalah manusia dapat berkomunikasi dengan mesin pencari. Misal, kita bisa meminta Web mencari suatu data spesifik tanpa perlu kita susah payah mencari satu per satu dalam situs-situs Web. Hasil yang diberikan pun juga relevan.
Prinsip-prinsip Web 3.0
1.         Web 3.0 berhubungan dengan konsep Web Semantik, yang memungkinkan isi web dinikmati tidak hanya dalam bahasa asli pengguna, tapi juga dalam bentuk format yang bisa diakses oleh agen-agen software.
2.         Online menjadi kebutuhan sehari-hari
3.         Mudahnya mengirim/membalas email dari berbagai media elektronik ,ex phone cell,laptop (mobile)/notifikasi
4.         Pencarian dalam bahasa pengguna
5.         Adanya komunikasi antara pengguna/user dengan mesin pencari
6.         Web sebagai asisten pribadi
7.         Kolaborasi web dengan SMS (Short Messege Service ) ex: notifikasi melalui SMS
8.         Adanya kedekatan dunia TI dengan Telekomunikasi

E.       Web 4.0
WEB 4.0 masih dalam mode berkembang. Web 4.0 disebut 'simbiosis' web. Web 4.0 akan menjadi read-write-eksekusi konkuresi


Perkembangan Web 1.0-4.0  


Refrensi:

Kategori Web Berdasarkan Content (Isi) Web



1.      Web Portal
Sebuah web portal , merupakan halaman web, yang menyajikan informasi dari berbagai sumber dengan cara terpadu. Web portal memiliki fitur standar berupa mesin pencari informasi, selain itu bisa juga terdapat layanan e-mail, berita, hiburan, dan lain-lain. Web portal memiliki kemampuan tertentu yang mengikuti selera para pengunjungnya. Isinya biasanya berupa konten yang dinamis. Contoh dari web portal yang sudah familiar adalah Yahoo!, iGoogle, AOL, dan MSN. Perbedaan web portal dengan website adalah dari segi kegunaannya. Website digunakan untuk menampilkan suatu informasi, opini, dan sebagainya, sedangkan web portal digunakan untuk membangun komunitas online dan menghadirkan lingkup yang lebih luas mengenai berbagai informasi kepada pengunjung.
Web portal muncul bersamaan setelah perkembangan peramban web pada pertengahan tahun 1990. Web portal mengawali keberadaannya sebagai penyedia direktori internet sampai dengan fasilitas mesin pencari yang diantaranya adalah Excite, Lycos, AltaVista, infoseek, dan hotboot. Mereka merupakan beberapa layanan yang  tertua dari yang ada. Strategi dari web portal adalah mendorong pengguna untuk melakukan kunjungan berulang pada suatu portal. Game, chat, email, berita, dan layanan lain bertujuan agar pengunjung tinggal lebih lama, sehingga akan menambah penghasilan iklan.
Contoh dari website portal:

2.      News Website (Website Berita)
Website berita atau situs portal berita adalah website yang memuat konten berita dan informasi terkini dari bermacam kategori peristiwa, biasanya website berita disebut juga website portal, artinya segala bentuk informasi terbaru dan terkini bisa di dapatkan melalui website kategori ini.
Pada saat internet menjadi media informasi tercepat dan terakurat, maka banyak publik internet memanfaatkan website berita menjadi sumber bacaan utama, tak jarang dari para pemilik internet menjadikan website berita ini menjadi website yang wajib dikunjungi setiap harinya.
Website berita pun menjadi lebih populer dibandingkan media lainnya dikarenakan informasi yang diberitakan benar-benar baru, akurat dan up to date, sehingga saat ini banyak para pembaca berita beralih dari berlangganan koran atau majalah, menjadi berlangganan internet hanya untuk membaca situs berita.
Contoh dari website berita:

3.      Informational Websites (Website Informasi)
Situs informasi mungkin yang paling sederhana dari semua situs web. Anggota Kongres, dokter, pengacara, akuntan, agen real estate dan pengrajin terampil menggunakan situs informasi untuk menampilkan karya mereka, dan menjelaskan layanan mereka sementara transaksi bisnis yang sebenarnya atau jasa yang mereka lakukan terjadi offline.
Website informasi merupakan alat untuk promosi produk dan promosi layanan. Website informasi berkisar dari 1-2 halaman ke peta dari beberapa halaman yang meliputi berbagai produk, jasa, atau tingkat komunikasi. Di bawah ini adalah contoh dari individu, kelompok dan organisasi yang menjalankan berbagai jenis situs informasi:
a.          Berita
b.          Instansi pemerintah
c.          Usaha kecil
d.          Perusahaan bisnis
e.          Non-Profits
f.           Lokal acara dan atraksi
g.          Individu seperti agen real estate, landscapers, dll
Contoh website informasi:

4.      Bussiness/Marketing Website
E-bisnis adalah proses menjual produk atau layanan, atau memberikan informasi kepada pelanggan melalui sebuah portal online. Itu juga merupakan tindakan menggunakan Internet untuk melakukan penelitian bagi bisnis Anda dan tetap berhubungan dengan klien, pemasok dan karyawan.
Karena bisnis dilakukan secara online, perusahaan menghemat uang untuk biaya overhead dan mampu menjangkau pelanggan potensial di seluruh dunia dari satu lokasi pusat.
Contoh website bisnis/marketing:

5.      Educational website
Web site yang menawarkan jasa pengajaran formal maupun informal.
Beberapa perusahaan menawarkan beberapa training online dan beberapa universitar juga menawarkan jasa kelas online.
Contoh dari website educational:

6.      website
Menwarkan hal-hal yang menarik seperti hobi, musik, olah raga, permaianan dan lain-lain.
Contoh dari website entertainment:

7.      Advocacy Website
Berisi konten tentang mendeskripsikan penyebab sebuah permasalah, mendeskripsikan opini maupun ide-ide.
Contoh dari website advocacy:

8.      Blog
Blog merupakan singkatan dari web log adalah bentuk aplikasi web yang menyerupai tulisan-tulisan (yang dimuat sebagai posting) pada sebuah halaman web umum. Tulisan-tulisan ini seringkali dimuat dalam urut terbalik (isi terbaru dahulu baru kemudian diikuti isi yang lebih lama), meskipun tidak selamanya demikian. Situs web seperti ini biasanya dapat diakses oleh semua pengguna Internet sesuai dengan topik dan tujuan dari si pengguna blog tersebut.
Contoh dari blog:

9.      Wiki
Wiki adalah sebuah situs web (atau koleksi dokumen hiperteks lainnya) yang memperbolehkan penggunanya menambah atau mengubah isi situs tersebut. Istilah ini juga dapat merujuk kepadasoftware kolaboratif yang digunakan untuk menciptakan situs web semacam itu.
Ward Cunningham, pengembang perangkat lunak wiki yang pertama, WikiWikiWeb, mulanya mendeskripsikan wiki sebagai “basis data terhubung paling sederhana yang memiliki peluang untuk bekerja.
Wiki (dengan huruf besar ‘W’) dan WikiWikiWeb kadang digunakan untuk merujuk kepada Portland Pattern Repository, wiki yang paling pertama diciptakan. Pendukung penggunaan ini mengusulkan penggunaan huruf kecil ‘w’ untuk membedakan istilah generik yang sedang dibicarakan di sini. Wiki wiki berasal dari istilah bahasa Hawaii untuk “cepat” atau “super-cepat”
Kadang istilah wikiwiki atau WikiWiki digunakan daripada wiki. Istilah-istilah ini dapat digunakan secara berganti-ganti meskipun perbedaan pandangan mengenai kapitalisasi juga dapat diterapkan dalam cara yang mirip.
Wikipedia merupakan aplikasi yang berbasiskan wiki dan merupakan situs wiki paling populer saat ini.
Contoh dari  wiki:

10.  Content Aggregator
Bisnis yang mengumpulkan dan mengatur konten Web dan kemudian mendistribusikan, atau feed, konten untuk pelanggan secara gratis atau biaya.
Contoh dari content aggregator:

11.  Personal Website
Halaman web yang dikelola oleh individu swasta. Alasannya yaitu berbagi pengalaman hidup dengan dunia atau mencari pekerjaan.
Contoh dari website personal: